Beredarnya video yang mengklaim bahwa kerupuk mengandung plastik karena dapat terbakar saat disulut api telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Namun, klaim tersebut adalah tidak benar dan telah dibantah oleh para ahli serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut penjelasan ilmiah, ada beberapa faktor yang menyebabkan kerupuk mudah terbakar, tetapi bukan karena adanya kandungan plastik:
Kandungan Tapioka: Kerupuk dibuat dari tepung tapioka yang memiliki kandungan karbon. Saat dibakar, karbon ini akan berubah menjadi nyala api, seperti kayu atau kertas.
Kandungan Minyak: Proses penggorengan menyebabkan kerupuk menyerap minyak dalam jumlah tertentu. Minyak ini bersifat mudah terbakar, sehingga saat disulut api, kerupuk akan menyala.
Struktur Berpori: Kerupuk memiliki tekstur ringan dan berongga. Struktur ini memungkinkan api menyebar dengan cepat, sehingga kerupuk tampak seperti terbakar layaknya plastik.
BPOM menegaskan bahwa produk pangan yang menyala saat dibakar tidak dapat langsung dianggap mengandung plastik. Untuk memastikan keamanan pangan, diperlukan pengujian laboratorium, bukan sekadar percobaan bakar di rumah.
“Kerupuk memang bisa terbakar, tetapi bukan berarti mengandung plastik. Sifatnya mirip dengan makanan lain yang mengandung lemak dan karbon,” jelas seorang pakar pangan dari Universitas Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak memiliki dasar ilmiah. Sebelum menyebarkan berita, penting untuk mengecek fakta melalui sumber terpercaya seperti BPOM atau pakar pangan.
Kesimpulannya, klaim bahwa kerupuk mengandung plastik adalah hoaks. Kerupuk tetap aman dikonsumsi selama berasal dari produsen terpercaya dan memenuhi standar keamanan pangan.
Belum ada Komentar untuk "Kerupuk Tidak Mengandung Plastik, Ini Penjelasan Ilmiahnya!"
Posting Komentar